HOLIDAY WRITTING CHALLENGE GAGASMEDIA

-->
Intermeso ;)

Okay, well, April 2012 ada kontes singkat dari GagasMedia. Tantangannya adalah, ngerombak dua halaman berturut-turut dari novel yang GagasMedia terbitkan, dengan syarat: dialognya tetap murni. 


Yap. Ini part yang aku kerjakan...

Judul Novel  : FORGIVEN
Penulis          : MORRA QUATRO 
Halaman       : 242 - 243

Nah, pertanyaannya: aku menang? 

Jawabannya: Nggak. 
Aku belum beruntung. Tapi aku udah usaha, hehehe (menghibur diri). Buat yang udah pernah baca novel ini, dan masih inget bagian ini, Insya Allah bakal ngerasain bedanya tulisan aku dan Mbak Morra. Wakakak... Iya, lah, beda! >o< *jitakkk* Hoho, ndak.. ndak.. maksudnya, taste dari alurnya sendiri.


-------

Hi, Will.”


Suara imut Troy mencairkan gundukan es batu imporan Kutub Utara yang sejak tadi bikin gue dan William kikuk abis-abisan di warung bandrek ini. Cimahi sore ini mirip Boston musim gugur. Banyak daun pete yang menderai jauh dari pohonnya.

William tersenyum simpul. Ramah dan tulus kelihatannya. Troy antusias sekali untuk deket-deket dengan cowok beraut wajah Timur Tengah itu. Dia berkali-kali menyeret bokongnya biar bisa dekat Will.

Are you an angineer?” tanya Troy.

Gue kadang susah percaya juga, bahwa ternyata bocah satu ini, yang berambut pirang dan berpipi kemerah-merahan mirip kesemek itu, emang anak gue. Jelas aja, Troy jiplakan barat banget. Bapaknya, Edward, dominan banget. Nah gue, barat juga, sih. Jawa Barat, wueeeek!

Actually...,” Will ngodok-ngodok sakunya. Nyari receh kali, ya? Dia nyangka gue ngamen. Padahal gue cuma nyanyi-nyanyi pelan lagu terbarunya Ayu Ting-Ting yang Mabuk Janda itu lho! (lho?). “yeah..., I draw pictures,” sambung Will ragu - ragu.

What pictures?” tanya Troy lagi.
Duuuh, nih anak bawelnya kebina-bina, tahu nggak?! Kalo bukan anak gue, dah gue bikin sate, deh!

Kata Will, “This-is my nuclear power station.”

Nah, loh, Troy! Sesi bincang-bincang fisika mau dimulai.  Balita yang kadang berwajah pongo itu, apa bisa... mengerti? Eh, dia, kan anak gue! Kok malah gue hina, ya?

So...,” Will memonyongkan bibirnya yang mirip warna mawar busuk. Maksudnya, saking gelapnya warna bibir Will yang doyan ngerokok sekarang ini, ya jadi gitu deh. Kusam. Mungkin harusnya dibikin kinclong lagi, kali, ya. Pakai sabun cuci piring ekstrak lemon!

Gue melangkah mendekati dua kaum adam itu. Mereka sama-sama melongok. Yang satu gugup ngomong, satunya lagi kelamaan nunggu waktu buat komen. Gue tutup deh mulut Troy. Takutnya ada dinosaurus yang ujug-ujug jahil masuk mulutnya.

You know, we have energy all around us,” akhirnya Will buka toko juga. Eh, salah! Buka suara maksudnya. “They change forms from one to another, they change as they get transferred. There’s what you called kinetic...

Halah. Gue aja, emaknya, nggak bisa paham begitu aja. Gimana Troy, yang baru brojol beberapa tahun lalu? Bisa mabok dia, pulang dari sini!

Sejenak, Troy merenung. Sambil cengar-cengir. Wah, pertanda nggak enak, nih! Jangan-jangan dia beneran mabok? Sementara itu mulutnya komat-kamit, kayaknya nyebut kitik-kitik. Whuaa, dia salah tangkep! Will, kan, bilangnya kinetik. Bukan kitik-kitik!

Nggak lama kemudian, si abang tukang bandrek datang dan mempersilahkan kita bertiga buat cepet- cepet nikmatin air anget pedes itu. Aromanya enak banget. Lumayan, buat nyegah Troy yang hampir mabok dengerin Will ngoceh ampe berbusa soal fisika.

Tapi seenggaknya, Troy bisa mabok bermanfaat. Mabok rumus! Hehehe...


-FIN-


Comments

Post a Comment

Popular Posts