A MI LELIAH, ALIFIA


Bukan suara Mercury yang menggugahku, mi LeliahBahkan hujan yang sebegitu rentannya perihal kenangan puntak muncul, macam sedang rehatHingga bulan tanpa segan bermain peranDiikuti aster-aster yang bagai intan keperakanJelita, bahkan setelah meregang nyawa kala bersupernova
Mi Leliah,hatiku kecut seketikaEntah mengapa 
Aku bertanya, seperti biasanya"Kau tahu mengapa hatiku kecut, Sayang? Kau tahu? Sekiranya ada jawaban, sudikah kau berikan padaku sekarang juga?"Dan Mercury menukas cepat, "and the lily of the valley doesn't know..."
Mi Leliah, rupanya kau juga tak paham?Kau juga tak paham?
Mi Leliah,mungkin kau memang tak di lembah sanaMungkinPun tak di palung ituTentu
Dan aku berdiam,di kaki langit ini,memandangi dari kejauhanKelopakmu yang halusmereka kasih Batangmu yang jenjangmengejawantahkan kekuatan
Dan diriku tercenung, bersama gema tawa kita Dahulu
Bukan berarti ku senang mencipta jarakAtau tak berhasrat menemuimuTapi ku takut kau harus ikut berlelah-lelah dengan kepayahanku
Tapi desir hatiku ibarat bena yang sudah tahu kapan dan di mana harus berhentiAtau justru aku sekenanya?Dan kaulah rumah tempatku merebahkan rasa?
Maafkan aku, mi LeliahAku mungkin tak tahu diri
Memaknaimu adalah canduMenyelami mimpimu serupa obatSebab ku tahuKan kutemukan samudra yang tak beriakketika yang kumau hanyalah sunyiKan kudapati ombakkala yang kubutuhkan adalah pergerakan
Kadang aku rindu akan pijarmuyang menerabas cepat, meregangkan pupilkuHangat, mi LeliahHingga ke dasar sukmaAsaku menggembung,kau selalu semangati aku
Mi Leliah,kaulah embunku di pucuk pagidan lembayungku di waktu senjaTentu tak kumaksudkan ungkapan ini sebagai pengekangan atas dirimu yang selalu ingin kudekapAtas ego dan keakuanku
Kau bening, dan aku selalu tenang dalam balutmuKau hangat dengan sinar jingga yang melegakanKaulah keikhlasan yang tak menyisakan keping-keping yang tak diikhlaskanKau mengajarkanku berlapang dadaBersopan santunbahkan pada kekejaman hidup
Di sini, ingin kukatakan,meski tanpa seikat bunga berpita atau sekadar kidung doa:
"Selamat. Selamat. Selamat. Semoga kebahagiaan, kesucian, dan segala keindahan melingkupi dirimu,mi Leliah..."

Mi Leliah, Alifia


Catatan:
Teruntuk Alifia Nuzul Pramadhanty, di hari kelahirannya, dariku dengan penuh kesungguhan yang teramat sederhana pada H-6 menuju petualangan kita. Barangkali kau mau menengok surat misterius Kakanda Freddie Mercury, silakan

Comments

Popular Posts