A

A means so much
it could be
an initial
a letter
or even a guy
Well, A is the reason behind this fucking random notes, instead
 ...

Ini jam 02.58 WIB, Man, dan gue masih juga belum tidur, padahal nanti pagi ada kelas (kayaknya) dan gue udah lelah banget dengan seabreg tugas kemarin-kemarin. Semestinya, gue istirahat. Aneh ya, kenapa gue tahan melek begini, cuma demi berkontemplasi sendiri, lalu ngobrol random sama orang yang juga sama-sama "insomnia". Gue tularkan kebiasaan berpikiran kejauhan ini ke orang lain, haha. Karena, gue menemukan sepi yang sesepi-sepinya sepi tadi. Gue pengen sih ngabisin waktu semalaman suntuk ngobrolin hal teraneh sekalipun sama lu. Tapi, ya jawab sendiri ajalah. Emang bisa? 

Apa? Gaya menulis gue berubah? Lu nggak mengenali gue lagi? Yah, kurang lebih ini yang pengen gue sampaikan sama lu di sini. Inilah kesan asing yang gue dapatkan ketika gue throwback banyak momen dengan lu dulu, scroll terus menerus chat inbox gue yang isinya omongan gue yang panjang-lebar dengan sesekali lu komen singkat. Man, di sana gue nggak merasa benar-benar udah mengenal lu. Demi apa, gue yang bisa dibilang paling tahu lu ketimbang temen-temen kampus lu yang tiap hari lu liat juntrungannya, entah kenapa merasa kayak gini. Gue merasa asing. Asing yang... apa ya? Bikin gue gelisah. Aneh. 

Ada banyak hal yang terjadi di sini dan sampe saat ini lu nggak tahu. Nggak apa-apa, sih. Hanya saja, biasanya segala-gala lu tahu. Lu sendiri, hanya membahas hal trivial ke gue, nggak lagi nyampein pikiran-pikiran lu yang seluas dan sedalam samudra itu. Kemana ide-ide itu? Gue juga nggak mendengar apapun tentang kesan apa yang lu dapat di kampus selama hampir sebelas bulan kuliah. Gue juga penasaran, kali, lu ngerasain apa aja? Masa sih, nggak ada cerita menarik--hal-hal yang nggak lu temuin di SMA? Gue rasa, cuma penyampaian lu sendiri ke gue yang bisa bikin gue tahu. Gue nggak bisa lagi mengamati sendiri. Haduh, ditambah lagi gue juga di sini hectic dengan segala tektek bengek kehidupan, haha. 

Gue butuh semangat. Gue tahu, gue semestinya menumbuhkan sendiri semangat itu. Tapi, gue juga ingin menagih janji lu untuk membantu gue menata kebun motivasi ini. Gue ingin mengatur segala kepenatan gue menjadi gundukan pupuk yang bagus buat nambah speed gue mengerjakan sesuatu, bukan malah menghambat dengan cuma membuat melek mata dengan pikiran kosong lompong dan tenaga yang nol. Gue ingin memposisikan orang-orang baik di tempat paling depan, yang akan langsung memukau semua orang yang melihat kebun ini. Gue ingin dunia tahu, gue sangat apresiasi orang-orang ini--yang memilih menasihati gue saat gue keliru, ketimbang ngejudge gue tanpa ampun juga terus negatif sama gue walaupun gue udah berusaha memperbaiki diri. Orang-orang ini juga kadang tanpa pikir panjang mengiyakan ajakan gue untuk kabur dari kesibukan, sejenak melupakan hiruk pikuk kota yang rasanya sesak dengan deadline dan prasangka. Gue ingin belajar untuk lebih menghargai mereka lebih dan lebih lagi dari sebelumnya, juga mengenyahkan kebiasaan buruk gue yang kadang berlebihan merasa bersalah sama sesuatu yang udah pernah gue perbuat sekalipun itu nggak sengaja.

Gue sempat ada di persimpangan, di mana gue cuma mumet sendiri, memikirkan ke mana semestinya gue pergi. Ke Tuhan? Iya tentu. Tapi kalau setiap hari gue akhirnya sendiri, gue akan terlihat ganjil. Gue sering inget sama lu; ups dan downs yang gue laluin, kurang lebih juga menyeret lu, membuat lu sesekali tanpa sengaja meluangkan waktu demi menyaksikan apa yang terjadi dalam kehidupan gue. Gue bertanya-tanya; seperti apa gue sebenarnya di mata lu? Apakah lu selama ini menemukan hal-hal menyebalkan dan memilih menyembunyikan saja? Kenapa lu nggak pernah mengeluh? Bahkan seakan terlampau nggak pernah berkata apa-apa. Apa lu berpihak tanpa alasan? Apa nggak ada yang ingin lu sampaikan, tentang gue, apapun? Sepenting apa gue buat lu? Apa ada yang berubah dari diri gue yang lu sesalkan? Apa? Apa lagi?

Ini bukan janji gue, ini harapan gue, A. Gue menunggu segala kekata dari lu. Kita udah lama nggak 'menyelami diri' satu sama lain.

Kabari gue kalau lu udah siap berkebun :)

Comments

Popular Posts