SURAT 140 HURUF
Kalau hanya ada 140 huruf untuk dapat berdialog dengan Kamu,
Aku akan lebih banyak membiarkan kursor berkedip sendirian
Sebab ku sibuk memutar otak, mencari kata yang kaya makna
Karena tahun - tahun yang kulewati, pada aslinya akan membanjiri ribuan lembar polio bergaris
Yang kuisi sapaan berbaris - baris
Lihat! Belum sampai kutanyakan kabarmu,
sudah kuhabiskan berapa persen kuota?
Maaf, Aku memang rakus kata
Sebab, lewat apa lagi aku bertanya
Tatapku hilang dibawa angin
Bisikku terseret gemuruh hujan
Apa kau menemukannya?
Apa kau pernah mencarinya?
Benar, kan. Kau bahkan tak ingat untuk melakukannya.
Sedih rasanya mengingat itu.
Malu rasanya aku mengingatkanmu.
Bodoh rasanya aku masih mengingat-ingat salahku.
Sementara Kamu tengah asik dengan karakter game favoritmu
dan Aku sibuk memikirkan sisa karakter di surat pendekku untukmu
Kadang aku bosan menjadi si gadis dopamin
Yang serba tahu cara memungut serpih kekecewaan
Yang menjadi mercusuar untuk para pendamba rasa lega
Padahal pada siapa aku dapat bercerita
Tentang suratku untukmu yang belum beres juga
140 kata? Buat ngeluh aja ga cukup, boro boro buat mengungkapkan rasa sayang hahaha
ReplyDeleteYap yap betul banget! Setuju!
DeleteWell, itu "hahaha"nya versi miris ya? Hehe.
Makasih udah berkunjung..
mmmmm,,bikin surat berantai yang kepotong2 tiap 140 karakter, hahahhaha
ReplyDeletehahahaha..beneran sanggup numpahin isi hati kesendat-sendat?
Deleteterancam tenggelem pula di timeline, wkwk.
makasih udah main2 kesini.. monggo menikmati postingan yg lainnya. yg jadul2 jg boleh..
nyampe banget tulisannya, pengalaman pribadi ya? hehehe tetap semangaaat! keren tulisannya ^^
ReplyDeleteHehehe.. tulisan ini memang diluncurkan sebagai pesawat super-streamline biar tepat ke hati, wkwk *lebay.com
DeleteMakasih ya udah baca. Silakan menikmati tulisan lainnya..
dalem :( sebatas 140 karakter
ReplyDeleteSayang ya, matematika mencampuri urusan perasaan kayak gini.
Delete-->limit menuju x
Thanks udah main2 kesini. Silakan baca2 postingan lain..
jangankan 140 karakter, untuk menulis pesan di kolom dengan karakter gak berbatas pun, perlu putar otak berapa kali supaya penafsirannya benar :')
ReplyDeleteAku suka diksimu, din
Thank you, Quin. Justru kesusah payahan itulah seninya. Ironis ya.
Delete