FORUM TENGAH MALAM



Sebelum 14 Maret 2014


Kita bertiga berkutat dengan ribuan angka sedari tadi
Menghujat tinta yang tersapukan telunjuk
Atau kertas basah yang dihujani liur
Ah, mungkin hanya aku yang marah-marah
Pada ketidakbecusan yang seolah terpelihara
Kita bertiga berkutat dengan akar-akar sedari tadi
Bukan akar secara harfiah
Yang senang kita duduki semasa kecil
Bak sofa alam tanpa tarif per jam

***
Mumpung belum tengah malam. 
Biarkan aku mengulas kembali atmosfer momen itu—ketika malam dan pagi seakan hanyalah gerbang berupa asap yang menyeruak dari dalam kendi ajaib khas robot kucing negeri abad 22. 

Menjadi makhluk nokturnal lagi.

Kali ini dengan musik latar yang riuh bergemuruh. Syair-syair tembang dangdut menerobos speaker kanan-kiri. Si penyanyi meliuk-liuk seperti ilalang genit. Sepatunya beda warna. Bukan gradasi, bukan monokromatik. Aku tak peduli.


Kali ini, aku kehilangan satu di antara kalian. 

Comments

Popular Posts