TERULANG
Saat kalian membaca postingan ini, mungkin (dan semoga) aku sudah sembuh dari demam. Dan saat aku masih demam (berarti kalian belum membuka blog ini lagi), aku sedang membaca catatan lamaku yang berbunyi:
Parasetamol, Jaket dan Teh Hangat
Aku merinding
Ya, aku merasa angin malam minggu ini bermain - main di permukaan kulitku
Ah, ya, tidak ada yang percaya aku sakit
Mungkin karena aku pun tak menunjukkan bahwa ini harus dipercaya
Maksudku, tidak ada yang menyadari
Karena mungkin memang tak nampak
Ah, ya, siapa juga yang kenal gejala biologis pada diriku yang 1/2 kehidupan dalam sehari dihabiskan dengan mengoceh bak burung biru
Tertawa - tawa segera setelah meringis mengingat jemuran diguyur hujan
Lupa pada juntrungan badan sendiri
Dimandikan langit pun iya-iya saja
Bodoh, ya
Konyol
Sekarang aku melihat ibu dan adikku terlelap di kasur mungil serba hijau ini
Setelah terjaga, menanyakan apakah aku punya parasetamol
Dan aku bilang "tidak ada", karena memang nyatanya begitu
Aku memilih duduk dengan posisi konstan di depan PC, mengetik, sembari mencari "kekuatan"
Mungkin dari tulisanku sendiri
Mungkin dari sms teman - temanku yang jatuh satu per satu di kotak masuk
Mungkin dari sayup sayup musik akustik yang menyelunduk masuk lewat sela - sela tralis jendela kosanku
Mungkin lewat keyakinanku sendiri
Bahwa sakit di malam Minggu masih lebih baik daripada tersakiti oleh kesibukan yang dibuat - buat sendiri di malam senin
Ah, ya, malam Senin tak lama lagi
Ah, ya, aku melupakan yang semestinya kucintai
Ah, ya, aku masih merinding
Ah, ya, beberapa jam yang lalu ibu dan seseorang (yang lain) menanyakan apakah aku punya paracetamol atau tidak. Ah, ya, sampai sekarang aku tidak pernah punya paracetamol.
Ah, ya, aku jadi minum susu coklat hangat saja.
Ah, ya, aku masih beruntung.
Bagus nih tulisannya. Sederhana. \:D/
ReplyDeleteSalam kenal yaa Baru main ke sini sepertinya. Gue Adi.
Hehehe.. Makasih. Ya, salam kenal juga (^,^)/
DeleteHmm aku manggilnya apa nih? Mas, bang, bung, kak? hhe.