CATATAN
Barangsiapa tidur, sesungguhnya ia sempat mati. Namun nur Ilahi masih terpancar hangat ke wajahnya, mengusap lembut kelopak matanya.
Bangun, hambaKu. Bangun. Sungguh kasih sayangKu menanti dirimu.
Siapa yang merasa senang dalam hidup atau merasa hidup dikala senang mungkin hanya tak paham bahwa terkadang kematian menjadi jalan yang baik dan mulia--
jika Tuhan yang menghendakinya.
Jika memang hidup jauh lebih melimpah mudharatnya.
Siapa yang merasa hidupnya digenangi kesia-siaan sepertiku, bingung menaruh muka di mana.
Kebodohanku.
Kekhilafanku.
Kedegilanku.
Mengapa kebaikan itu tinggal ampasnya saja?
Mengapa teronggok begitu saja segala renjananya?
Mengapa aku--bukan maksudku--begitu?
Astagfirullāhal'adzīm.
Aku mati terlalu lama.
Stasiun Jombang, 21 April 2015
Pemberhentian sementara kereta Turangga tujuan Surabaya
Catatan:
Terima kasih kepada yang telah mengingatkan dan menasihati dalam kebaikan. Semoga menjadi berkah yang abadi. Semoga segala kekhilafan saya tidak menjadikan kehinaan yang mesti dihindari oleh pandangan. Amin.
Comments
Post a Comment