MATAMU
Kadang, aku ingin jadi matamu
Mungkin kan kuingat selalu bagaimana caramu memandang hidup
Mungkin juga kan kucatat segala yang menurutmu berkesan
Mungkin kan kuingat selalu bagaimana caramu memandang hidup
Mungkin juga kan kucatat segala yang menurutmu berkesan
Bahkan kalau sampai ada hujan menggenang
Percayalah, aku akan bungkam
Kadang, aku ingin jadi matamu
Hanya untuk memastikan
Apakah rasa dan ucapmu sama?
Hanya untuk memastikan
Apakah rasa dan ucapmu sama?
Sungguh bahagiakah dirimu saat matamu tinggal sebuah kurva?
Benarkah tak apa jika irismu mengeruh?
Aku ingin jadi matamu
Biarpun kau biarkan tirainya tak tersingkap sampai esok senja
atau malah dibuka paksa saat fajar menyapa
Yang penting, aku sempat jadi matamu
Karena aku tak ingin terlalu lama berpikir dan bersandiwara dengan monolog tak berkesudahan
Terus memainkan hipotesa, bercanda dengan prasangka, bergelut dengan ragu
Biarpun kau biarkan tirainya tak tersingkap sampai esok senja
atau malah dibuka paksa saat fajar menyapa
Yang penting, aku sempat jadi matamu
Karena aku tak ingin terlalu lama berpikir dan bersandiwara dengan monolog tak berkesudahan
Terus memainkan hipotesa, bercanda dengan prasangka, bergelut dengan ragu
Kadang, aku ingin jadi matamu
Sebab aku ingin memastikan, benarkah aku memang di sana?
Sebab aku ingin memastikan, benarkah aku memang di sana?
Bisikan ini menjalar di
Bali-Bandung, 26 April 2015
Comments
Post a Comment